Senin, 19 Maret 2012

[IBD 2] Manusia dan Kebudayaan

Manusia
Dipandang dari segi ilmu eksakta, manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan system yang dimiliki oleh manusia ( ilmu kimia ). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi ( ilmu fisika ). Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia ( biologi ). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atu selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus ( ilmu ekonomi ). Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri ( sosiologi ), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan ( politik ). Dan lain sebagainya.


1. Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
· Jasad; yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba, dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
· Hayat; yaitu mengandung unsure hidup, yang ditandai dengan gerak
· Ruh; yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersift konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
· Nafas; dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentan diri sendiri

2. Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur yaitu :
· Id. Yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan cirri alami yang irrasional dan terkait masalah sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.

· Ego. Merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.

· Superego. Merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia limat tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.

Dari uraian diatas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsure-unsur manusia. Seringkali misalnya orang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih dikendalikan oleh Id dibandingkan super-egonya. Atau seringkali ada kelainan yang terjadi pada manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil ke muka umum, dapat diterangkan dengan mengacu pada unsur nafsu (kesadaran diri ) yang dimilikinya. Kesemuanya tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.

Hakekat Manusia :

1. Mahluk ciptaan Tuhan yagn terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
2. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan denan mahluk lainnya.
3. Mahluk biokultural yaitu mahluk hayati yagn budayawi.
4. Mahluk Ciptaan Tuhan yagn terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

Manusia dengan akalnya menciptakan kebudayaan untuk melindungi diri dan memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Melalui kebudayaan pula manusia memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhan makan, pakaian, obat-obatan, perumahan dan kebutuhan lainnya.
Manusia sebagai makhluk sosial, dalam melakukan interaksi dengan individu lain atau dengan kelompok lain manusia mempergunakan budaya seperti bahasa, sopan santun dan adat istiadat tertentu sehingga tercipta tata pergaulan yang harmonis dan saling bekerja sama.

Keberagaman budaya menimbulkan masalah seperti :
- Konflik
- Desintegrasi (disorganisasi)
- Reintegrasi
- Masalah hubungan dengan penduduk pendatang
- Kecemburuan sosial terhadap kelompok lain
- Perasaan primordial
- Perbedaan yang sangat mencolok
- Rasa fanatik yang luas dan tidak rasional dalam mengamalkan ajaran agama
- Perbedaan tabiat, sopan santun diantara bangsa Indonesia


Unsur budaya asing yang mudah diterima : 

1). Unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan 
2). Unsur yang terbukti membawa manfaat besar, misal : radio, komputer , telphone ,dll.
3). Unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat seperti mesin penggiling padi yang di pergunakan untuk melengkapi pabrik-pabrik penggilingan.

Unsur budaya asing yang sulit di terima : 
1). Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti : ideologi, filsafah hidup, dll.
2). Unsur yang dipelajari dalam taraf pertama proses sosialisasi.Seperti mengganti makanan pokok indonesia yaitu nasi, sulit diganti oleh makanan lain.

Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan dan setelah tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengan kebudayaannya.

Tantangan Pengembangan Kebudayaan Nasional

Bangsa Indonesia memiliki beragam kebudayaan daerah. Ini setidaknya tercermin dari keanekaragaman
kesenian, bahasa, suku, dan adat istiadat. Namun, geliat pembangunanisme yang terus dijalankan dinegeri ini ternyata tak hanya membawa dampak positif berupa perubahan dalam struktur masyarakat yang menjadi lebih maju. Tapi juga menimbulkan dampak negatif dengan menurunnya kuriositas masyarakat pribumi dalam melestarikan budayanya sendiri .

Modernisasi pada dasarnya merupakan suatu bentuk perubahan sosial yang didasarkan pada social planning. Proses ini meliputi bidang-bidang yang sangat luas, sehingga mencakup suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional menuju ke pola modern gaya barat. Terjadinya modernisasi tentu akan mengubah sistem nilai dan norma sosial masyarakat itu, dari yang tradisional ke bentuk modern .

Permasalahan yang kemudian timbul adalah modernisasi menjadi tujuan utama dan dianggap sebagai sesuatu yang harus dikuasai dan diikuti sehingga nilai-nilai yang telah lama dimiliki lambat laun hilang. Ujung-ujungnya, kepribadian individu dalam masyarakat pun menjadi berubah dan budaya tradisional semakin tak diminati pemiliknya sendiri.
Untuk itu, diperlukan penanganan yang intensif melalui sentuhan tangan kreatif dari para pakar dan ahli, termasuk pejabat pemerintah daerah serta pengusaha dalam rangka melestarikan seni budaya ini .

Sumber : www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar